BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Bisnis periklanan merupakan salah satu bisnis yang paling cepat perkembangannya. Banyak pilihan yang
diperoleh masyarakat dalam memenuhi
kebutuhannya. Salah satu hakikat dalam bisnis periklanan adalah proses komunikasi yaitu memperkenalkan
produknya pada calon konsumen.
Taman Safari Indonesia II
Prigen dibangun dengan latar belakang
ide
dan obsesi dari pecinta binatang dan oriental circus Indonesia Group untuk membangun
kebun binatang yang modern. Taman Safari Indonesia merupakan salah satu tempat wisata
terbesar
di Jawa Timur, yang
mampu menarik minat wisatawan domestik
dan asing.
Taman Safari Indonesia II Prigen dibangun dengan tujuan conservation, education,
researchdan recreation.
Oleh karena itu
Taman Safari Indonesia II
Prigen
ini
bukan hanya tempat untuk rekreasi saja, disini hewan-hewan
dilepas agar dapat semakin dekat dengan pengunjung
sehingga pengunjung dapat semakin mengenal dan mempelajari dengan
dekat kehidupan para hewan, terutama hewan yang hampir punah, dan yang
sulit ditemui di kehidupan sehari-hari, selain itu juga terdapat atraksi-atraksi binatang, permainan-permainan, tempat rekreasi serta
hiburan. Taman Safari
Indonesia
II Prigen dikenal sebagai
salah satu Safari
Park terbesar
di Asia. Taman Safari Indonesia II Prigen yang berlokasi di Taman Nasional Gunung Arjuna, Prigen – Pasuruan, Jawa Timur juga dikenal luas sebagai pusat konservasi satwa ex-situ paling
sukses dalam penyelamatan
Banteng Jawa dan Gajah Sumatera di dunia.
Taman Safari Prigen, memiliki potensi yang besar untuk menjadi tempat wisata yang menarik minat turis domestik maupun asing. Diperlukan
strategi promosi yang tidak hanya baik, tetapi juga efektif dalam mendukung suatu iklan yang dinikmati oleh
masyarakat. Strategi promosi lebih menekankan pada hubungan dengan
pelanggan atau dikenal dengan
istilah saat ini Customer Relationship Management atau istilah lebih baru Customer Experience Management yang
tidak hanya memahami kebutuhan dan
keinginan pelanggan tetapi juga memahami yang dipikirkan
pelanggan.
Promosi dilaksanakan agar produk yang
dibuat oleh perusahaan dapat diketahui oleh
konsumen. Promosi adalah
upaya untuk
memberitahukan
atau menawarkan
produk atau jasa dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya.
Dengan adanya promosi,
produsen atau distributor mengharapkan
adanya kenaikkan pada angka penjualan.
Untuk itu komunikasi melalui alat-alat promosi sangatlah penting
untuk dilakukan. Promosi menjadi sangat penting
bagi Taman Safari Indonesia II Prigen di samping untuk meningkatkan penjualan.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah
perancangan
strategi promosi Taman Safari Indonesia II
Prigen
ini
adalah:
1.
Bagaimana merancang strategi serta media promosi Taman
Safari Indonesia II Prigen sebagai upaya meningkatkan jumlah
pengunjung ?
1.3 BATASAN MASALAH
1. Obyek yang diamati adalah interaksi antar manusia dengan hewan di dalam Taman Safari Indonesia II Prigen – Jawa Timur.
2. Ruang Lingkup perancangan adalah berada dalam seluruh area Taman Safari Prigen.
3. Perancangan media cetak (surat
kabar dan majalah), media luar ruang (neon box, papan reklame, dan banner), media kreatif (eskalator, kartu pos, brosur, flyer, stiker maskot, kalender
duduk).
1.4 TUJUAN PERANCANGAN
Tujuan dari perancangan
ini
adalah :
1. Untuk merancang strategi serta media promosi Taman Safari Indonesia II Prigen sebagai upaya meningkatkan jumlah
pengunjung.
2. Untuk membuat perancangan strategi serta
media promosi melalui media cetak (surat kabar dan majalah), media luar ruang (neon box, papan reklame, dan
banner),
media kreatif
(eskalator, kartu pos,brosur,
flyer, stiker
maskot,
kalender duduk).
1.5 MANFAAT PERANCANGAN
Manfaat perancangan adalah :
1. Membuat masyarakat mengetahui Taman Safari Indonesia II Prigen secara
keseluruhan.
2. Meningkatkan
citra/image Taman Safari Indonesia II
Prigen
- Jawa Timur.
BAB
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI PERANCANGAN
Perancangan memiliki banyak definisi, karena
setiap orang mempunyai definisi yang berbeda-beda. Tetapi intinya memiliki
maksud yang
sama,
sejumlah definisi tentunya sangat berguna dalam memandang definisi perancangan secara luas.
Perancangan adalah suatu kegiatan
membuat desain teknis berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan pada kegiatan
analisis. Analisis sendiri adalah suatu kegiatan dalam
mempelajari serta mengevaluasi suatu
bentuk permasalahan
atau kasus yang terjadi.
2.2 TUJUAN PERANCANGAN
Perancangan promosi Taman Safari Indonesia II
Prigen ini memiliki tujuan untuk memberikan kesan dan positioning tentang Taman Safari Indonesia II Prigen
ke dalam benak
masyarakat.
Selain
itu tentunya juga untuk
menarik minat dan rasa ingin tahu masyarakat sehingga mereka akan datang berkunjung ke Taman Safari Indonesia II
Prigen.
2.3 DEFINISI PROMOSI
Salah satu variabel dalam marketing mix (bauran pemasaran) adalah
promosi. Promosi dilaksanakan agar produk yang
dibuat oleh perusahaan dapat diketahui oleh
konsumen. Promosi adalah
upaya untuk
memberitahukan
atau menawarkan
produk atau jasa dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya. Dengan adanya promosi, produsen atau
distributor mengharapkan adanya kenaikan pada angka penjualan. Untuk itu komunikasi melalui
alat-alat promosi sangatlah
penting untuk dilakukan.
Promosi merupakan
alat bauran pemasaran (marketing
mix)
keempat, meliputi semua kegiatan yang
dilakukan perusahaan untuk
mengkomunikasikan
dan
mempromosikan produknya ke pasar sasaran. Perusahaan tersebut harus membuat program komunikasi dan
promosi yang terdiri dari iklan, penjualan tatap muka,
promosi penjualan, hubungan masyarakat dan juga pemasaran
langsung dari suatu
produk.
Michael Ray, mendefinisikan promosi sebagai “koordinasi dari seluruh upaya yang dimulai pihak
penjual untuk
membangun berbagai saluran informasi dan persuasi untuk menjual barang
dan
jasa atau memperkenalkan suatu gagasan. Secara
tradisional, bauran promosi mencakup empat elemen yaitu : iklan (advertising), promosi penjualan
(sales promotion),
publikasi/humas dan personal selling. Namun George dan Michael Belch
menambahkan dua elemen dalam promotional mix, yaitu
direct marketing dan
interactive media. Masing-masing
elemen dari promotional mix tersebut dipandang sebagai suatu instrument komunikasi pemasaran terpadu yang memainkan peran penting dalam program IMC. Masing-masing elemen dapat
menggunakan berbagai macam bentuk dan masing-masing
memiliki keunggulan dan kekurangannya.
Menurut Indriyo Gito Sudarmo (1998:237) promosi merupakan kegiatan
yang ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka dan kemudian menjadi
senang lalu membeli produk tersebut.
Tujuan promosi di antaranya adalah
:
1. Menyebarkan informasi produk kepada target pasar
potensial
2. Untuk
mendapatkan kenaikan
penjualan
dan
profit/laba
3. Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan
4. Untuk
menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar
5. Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing
6. Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan
7. Mengubah tingkah
laku dan pendapat konsumen
Bauran promosi adalah
gabungan dari beberapa promosi dari satu
produk sama agar
promosinya dapat maksimal dan hasilnya memuaskan.
Hubungan promosi dengan penjualan yaitu promosi dapat meningkatkan
angka penjualan. Pada umumnya setelah angka penjualan cukup tinggi, suatu badan
produksi atau distributor akan
mengurangi kegiatan promosi.
Beberapa cara atau teknik dalam mempromosikan suatu barang
atau
jasa kepada konsumen, antara lain:
a.
Personal or
Direct Selling (Promosi Penjualan Secara Langsung)
Promosi ini dilakukan
secara langsung
kepada konsumen tanpa melibatkan
alat-alat media. Bentuk komunikasi yang dilakukan seperti :
face
to face, over the phone, or by letter or fax antara konsumen dan penjual. Bentuk promosi ini tentu
ada
keuntungan
dan kerugiannya.
Keuntungannya :
§ Mendapat perhatian atau respon dari konsumen atas barang atau
jasa yang ditawarkan.
§ Ada komunikasi dua arah antara penjual dan pembeli. Selain itu, penjual dapat menarik konsumen untuk membeli produk
atau jasa.
§ Bila konsumen ada pertanyaan maka
penjual
dapat memberikan
jawaban sesegera mungkin
ke konsumen.
Sehingga konsumen
dapat mengetahui dan
memahami barang atau jasa tersebut.
§ Dapat mempererat hubungan
antara penjual dan pembeli.
Kerugiannya :
§ Memerlukan
biaya yang cukup besar
§ Bila mempromosikan di area yang luas, maka hal ini sangat tidak efektif.
§ Konsumen akan mempertimbangkan
lokasi
dan waktu
terhadap
kegiatan promosi.
b. Periklanan
Promosi yang
dilakukan melalui media harus mengetahui kapasitas jenis-
jenis media utama dalam menyampaikan jangkauan, frekuensi dan dampaknya. Ada beberapa media yang dapat digunakan
sebagai alat promosi :
§ Surat kabar : keunggulannya adalah fleksibilitas, ketepatan waktu, liputan pasar lokal yang
baik, penerimaan yang luas, sangat dipercaya. Sedangkan kelemahannya adalah
jangka waktu
yang pendek, mutu reproduksi buruk,
penerusan ke konsumen
berikutnya
kecil.
§ Surat langsung
:
keunggulan
media
ini
adalah
audiens terpilih,
fleksibilitas, tidak ada persaingan iklan
dalam media yang sama,
personalisasi. Kelemahannya adalah
biaya relatif
tinggi, citra “surat sampah”.
§ Majalah : keunggulannya yaitu pilihan geografis dan demografis tinggi,
kredibilitas
dan gengsi,
mutu
reproduksi
tinggi, jangka
waktu panjang, penerusan-pembacaan baik. Kelemahan majalah adalah tenggang waktu atas manfaat dari pembelian iklan panjang,
ada
peredaran
yang
sia-sia,
tidak
ada
jaminan posisi produk.
§ Ruang
terbuka (Out
Door) : keunggulanya
yaitu
fleksibilitas, pengulangan
paparan tinggi,
biaya rendah,
persaingan rendah;
kelemahannya adalah tidak
ada pilihan audiens, kreativitas terbatas.
§ Halaman kuning pada buku telepon : keunggulannya yaitu liputan lokal yang baik, sangat meyakinkan, jangkauan yang luas dan biaya yang
rendah. Sedangkan kelemahannya adalah persaingan yang tinggi, tenggang waktu atas manfaat dari pembelian iklan yang
panjang, kreativitas terbatas.
§ Surat berita : keunggulan media ini adalah selektivitas yang tinggi, sangat terkontrol, peluang interaktif serta biaya yang rendah. Kelemahannya adalah biaya bisa mengalir dengan sia-sia.
§ Brosur
: keunggulan
brosur adalah lentur,
sangat
terkendali, peluang interaktif, biaya relatif rendah; sedangkan kelemahannya
adalah
produksi yang berlebihan bisa menyebabkan biaya yang sia-
sia.
§ Internet :
keunggulannya adalah selektivitas
yang
tinggi,
kemungkinan interaktif, serta biaya yang
rendah; kelemahannya
adalah media yang relatif
baru dengan jumlah pengguna
yang rendah di beberapa negara.
c.
Public Relations (PR) / Hubungan
Masyarakat
Departemen Humas sangat penting
hubungannya dengan kegiatan
pemasaran.
Hal ini disebabkan karena humas berhubungan langsung
dengan publik.
Departemen
Humas memiliki lima fungsi yaitu:
§ Hubungan Pers :
menyajikan berita dan informasi tentang organisasi secara sangat positif.
§ Publikasi
Produk :
mensponsori berbagai usaha untuk
mempublikasikan
produk tertentu.
§ Komunikasi
Perusahaan : mempromosikan
perusahaan tentang
organisasi bersangkutan
baik melalui komunikasi internal ataupun
eksternal.
§ Lobi : berhubungan dengan badan pembuat undang-undang atau
peraturan.
§ Pemberian Nasihat
:
menasehati manajemen
mengenai
masalah
publik dan posisi
serta citra perusahaan. Pemberian nasihat
itu meliputi pemberian nasihat ketika
terjadi kesalahpahaman masyarakat terhadap
produk.
Peranan Humas di bidang pemasaran adalah
:
§ Membantu peluncuran
produk baru.
§ Membantu memposisikan
kembali produk mapan.
§ Membangun minat terhadap suatu kategori produk.
§ Mempengaruhi kelompok sasaran
tertentu.
§ Membela produk yang menghadapi masalah publik.
§ Membangun citra perusahaan
sehingga mendukung produknya.
2.4 STRATEGI PROMOSI
Strategi promosi lebih menekankan pada
hubungan dengan pelanggan atau dikenal dengan istilah saat ini Customer Relationship Management atau istilah lebih baru Customer Experience Management yang
tidak hanya memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan
tetapi juga memahami yang dipikirkan
pelanggan.
Metode promosi yang
penting yang
dipakai untuk membangun suatu program penjualan efektif yaitu :
1. Iklan
2. Kewiraniagaan (Personal Selling)
3. Promosi Konsumen (hadiah, perlombaan, penawaran kombinasi)
4. Metode yang bertujuan
merangsang iklan dan
promosi dealer.
5. Pameran
dan
eksibisi
6. Resiporitasi.
7. Jaminan
dan servis.
8. Penawaran komperatitif.
2.5 DEFINISI IKLAN
Bisnis periklanan merupakan salah satu bisnis yang
paling cepat perkembangannya akhir – akhir
ini,
sehingga banyak pilihan yang diperoleh
masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya.
Salah
satu
hakekat dalam bisnis
periklanan adalah proses komunikasi, dimana sebuah perusahaan berusaha untuk
memperkenalkan produknya pada masyarakat yang dalam hal ini adalah para
konsumen.
Advertising atau iklan dapat diartikan sebagai,”any paid form
of non personal communications about an organization product, service or idea by an
identify sponsor”. Maksudnya adalah setiap bentuk
pembayaran dari komunikasi non
personal tentang produk organisasi, pelayanan, ataupun ide oleh sponsor yang
teridentifikasi (Belch,
2004, p. 16).
Aspek pembayaran yang dimaksud ditujukan untuk membeli ruang dan
waktu dalam sebuah mdia massa. Sedangkan aspek non personal dimaksudkan
advertising
atau iklan itu disebarluaskan melalui media massa (seperti TV, radio, majalah,
Koran
dsb) yang
dapat menghantarkan suatu pesan
kepada khalayak
luas, bahkan dalam waktu yang bersamaan.
Iklan merupakan salah satu
alat komunikasi pemasaran yang
telah dikenal banyak orang dan merupakan alat promosi yang
sangat penting bagi perusahaan yang target market-nya adalah masyarakat luas.
Iklan merupakan berita pesanan untuk
mendorong, membujuk orang
agar tertarik pada barang yang ditawarkan. Menurut Alexander Ralph S, iklan atau advertising adalah setiap bentuk komunikasi non-personal mengenai suatu organisasi,
produk, servis atau ide yang
dibayar oleh atu sponsor yang diketahui.Dilihat dari tujuannya, ada beberapa jenis iklan, yaitu commercial advertising, corporate advertising dan public service advertising.
Iklan
televisi merupakan
salah
satu
dari iklan komersial, yaitu media informasi berupa
audio visual yang membujuk konsumen untuk
melakukan
sesuatu, biasanya untuk
membeli sebuah produk.
Iklan televisi dapat
menarik dan berkomunikasi dengan khalayaknya dalam cara tertentu sehingga membuahkan hasil yang
diinginkan, para pengiklan pertama-tama harus memahami khalayak mereka. Mereka harus mengakrabkan diri dengan cara berpikir konsumen dengan faktor-faktor yang memotivasi mereka dengan lingkungan dimana
mereka hidup.
Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang
paling dikenal dan paling
banyak dibahas
orang, hal ini kemungkinan karena daya jangkauannya yang
luas.televisi adalah bentuk
komunikasi tradisional dalam dunia
periklanan,
dan
sampai saat ini tetap menjadi
media incaran para pengiklan. Fenomena ini terjadi karena iklan televisi memiliki sarana lengkap untuk melakukan suatu komunikasi
baik
secara verbal maupun visual. Hal ini pun didukung
banyak orang
kreatif yang
menyukai kalau mendapat kesempatan membuat iklan
televisi dan
sisi klien pun
menganggap iklan televisi adalah senjata paling efektif dalam membangun mer ek (brand).
2.6 JENIS – JENIS IKLAN
Pengelola pemasaran suatu perusahaan
beriklan
dalam berbagai tingkatan atau
level.
Misalnya, iklan level nasional atau lokal/retail dengan
target yaitu
masyarakat konsumen secara umum, atau
iklan untuk level industri atau disebut juga dengan business-to-businessadvertising atau professional advertising dan
trade advertising yang
ditujukan untuk konsumen industri, perusahaan atau profesional. Menurut Morissan dalam bukunya yang berjudul Periklanan, tipe atau jenis iklan
dapat diuraikan sebagai berikut:
Iklan Nasional
Pemasang iklan adalah perusahaan besar dengan produk yang tersebar secara nasionalatau di sebagian besar
wilayah
suatu
Negara. Sebagian
besar iklan nasional pada umumnya muncul pada jam tayang
utama (prime time) di televisi yang memiliki jaringan siaran secara nasional dan juga pada berbagai media besar nasional
serta media-media lainnya. Tujuan
dari
pemasangan iklan berskala nasional ini adalah
untuk mengkonfirmasikan atau mengingatkan konsumen kepada
perusahaan atau
merk
yang diiklankan beserta berbagai fitur atau
kelengkapan yang
dimiliki dan juga
keuntungan,
manfaat,
penggunaan, serta menciptakan atau memperkuat citra produk bersangkutan sehingga konsumen akan cenderung membeli produk yang
diiklankan itu.
Iklan Lokal
Pemasang iklan adalah perusahaan pengecer
atau perusahaan dagang tingkat lokal. Iklan lokal bertujuan untuk mendorong
konsumen untuk berbelanja pada toko-toko tertentu atau menggunakan jasa lokal
atau
mengunjungi suatu tempat atau
institusi tertentu. Iklan lokal cenderung
untuk menekankan
pada
insentif tertentu,
misalnya harga yang
lebih murah, waktu operasi yang
lebih lama, pelayanan khusus,
suasana berbeda, gengsi atau aneka jenis barang yang ditawarkan. Promosi yang
dilakukan iklan lokal sering dalam bentuk aksi langsung (direct action advertising) yang dirancang untuk memperoleh penjualan
secara cepat.
Primer dan Selektif
Iklan primer atau disebut juga dengan primary demand advertising
dirancang untuk mendorong
permintaan terhadap
suatu jenis produk tertentu
atau keseluruhan industri. Pemasang
iklan akan lebih fokus menggunakan iklan primer
apabila, misalnya, merek produk jasa yang dihasilkannya telah mendominasi pasar
dan akan mendapatkan
keuntungan paling besar
jika permintaan terhadap jenis produk bersangkutan
secara
umum meningkat.
Asosiasi
di
bidang
industri
dan perdagangan kerap melakukan kampanye melalui iklan primer untuk mendorong
peningkatan penjualan produk yang
dihasilkan anggota asosiasi, misalnya asosiasi produsen susu berkampanye melalui iklan primer
untuk meningkatkan
minat masyarakat untuk minum susu. Perusahaan pemegang
merek produk tertentu terkadang menggunakan iklan primer sebagai
bagian
dari strategi
promosi
untuk membantu suatu produk, khususnya jika produk
itu masih
baru dan manfaatnya masih belum banyak
diketahui masyarakat. Dengan demikian, iklan semacam ini bertujuan menjelaskan konsep dan manfaat suatu produk secara
umum
namun sekaligus mempromosikan merek
produk bersangkutan.
Iklan selektif
atau selective
demand
advertising
memusatkan
perhatian untuk
menciptakan
permintaan terhadap suatu merek
tertentu.
Kebanyakan
iklan berbagai barang dan jasa yang muncul di media adalah bertujuan untuk mendorong permintaan secara selektif
terhadap
suatu merek barang atau
jasa tertentu.
Iklan
selektif lebih menekankan
pada alasan untuk
membeli suatu merek produk
tertentu.
Menurut Nani Nuraeni S.Sos,
berdasarkan tujuannya iklan terbagi menjadi tiga yaitu:
1. Commercial Advertising.
Iklan
komersial adalah
iklan yang bertujuan
untuk mendukung kampanye pemasaran
suatu
produk atau jasa. Iklan komersial ini sendiri terbagi menjadi beberapa macam.
Iklan Strategis. Digunakan untuk
membangun merk. Hal itu
dilakukan dengan mengkomunikasikan nilai merk dan manfaat produk. Perhatian
utama dalam jangka panjang adalah memposisikan
merk serta membangun
pangsa pikiran dan
pangsa pasar. Iklan
ini mengundang konsumen untuk
menikmati hubungan
dengan merek
serta meyakinkan
bahwa merek ini ada bagi para pengguna.
Iklan Taktis. Memiliki tujuan
yang mendesak.Iklan
ini
dirancang untuk
mendorong konsumen agar
segera melakukan kontak
dengan
merk tertentu.
Pada umumnya iklan ini memberikan
penawaran
khusus jangka pendek yang memacu
konsumen memberikan
respon
pada
hari yang sama.
2. Corporate Advertising. Iklan yang bertujuan
membangun
citra suatu
perusahaan
yang pada akhirnya diharapkan juga membangun
citra positif produk-produk atau jasa yang diproduksi oleh perusahaan
tersebut. Iklan corporate akan efektif bila didukung oleh fakta yang kuat dan
relevan dengan
masyarakat,
mempunyai nilai berita dan biasanya selalu
dikaitkan dengan
kegiatan yang berorientasi pada kepentingan masyarakat. Iklan corporate merupakan
bentuk lain dari iklan strategis ketika sebuah perusahaan
melakukan kampanye untuk mengkomunikasikan nilai-nilai korporatnya kepada publik.
Iklan
corporate sering kali berbicara tentang nilai-nilai warisan
perusahaan,
komitmen
perusahaan kepada pengawasan
mutu,
peluncuran merk dagan atau
logo
perusahaan
yang baru
atau mengkomunikasikan kepedulian
perusahaan terhadap lingkungan sekitar.
3. Public Service Advertising.
Iklan
layanan masyarakat merupakan
bagian
dari kampanye social marketing yang bertujuan
menjual gagasan
atau ide untuk
kepentingan
atau pelayanan
masyarakat. Biasanya pesan iklan layanan masyarakat berupa ajakan, pernyataan
atau himbauan
kepada masyarakat
untuk melakukan
suat tindakan demi kepentingan
umum
atau merubah
perilaku
yang “tidak baik” supaya menjadi lebih baik, misalnya masalah kebersihan
lingkungan, mendorong penghargaan
terhadap
perbedaan
pendapat, keluarga berencana,
dan
sebagainya.
Iklan merupakan
berita pesanan untuk mendorong,
membujuk orang agar
tertarik
pada barang yang ditawarkan. Secara garis besar iklan
dibagi menjadi dua, yang pertama iklan
komersil yaitu iklan yang bertujuan
untuk meningkatkan
pemasaran
suatu produk dan jasa. Yang kedua iklan non komersil yaitu bagian
dari kampanye sosial dengan tujuan
mengajak, menghimbau
atau menyampaikan
gagasan
demi
kepentingan umum. Iklan
non komersil lebih dikenal dengan iklan
layanan
masyarakat.
Sebuah iklan harus didorong oleh media agar
tujuannya tercapai sesuai
sasaran, berikut contoh media iklan:
1. Media cetak : koran, majalah
serta tabloid.
2. Televisi,
merupakan media penyampaian yang paling mahal saat ini, karena
memberikan daya tarik yang tinggi dengan audio visual yang member kesan
realistis.
3. Radio, yang memiliki karakteristik
tersendiri dibandingkan
dua media sebelumnya, karena lebih
fleksibel.
4. Media ruang, misalnya poster,
spanduk,
billboard, dan
sebagainya.
5. Intenet/web merupakan media informasi yang tak
pernah
tidur,
karena dapat
di akses selama 24
jam.
2.7 MEDIA MIX
Media yang digunakan dalam perancangan strategi promosi Taman Safari
Indonesia II Prigen meliputi media cetak
(surat kabar dan majalah), media luar ruang (neon box,
papan reklame, dan banner), dan media kreatif (eskalator,
kartu pos, brosur, flyer, stiker maskot, kalender
duduk), serta iklan audio visual dan iklan radio. Berikut adalah media –
media yang digunakan dalam perancangan promosi obyek wisata Taman
Safari Indonesia II Prigen:
a) Surat Kabar
Iklan surat kabar di
tempatkan pada Koran Jawa Pos, Surya, dan Seputar
Indonesia (Sindo). Jawa
Pos dipilih
karena merupakan
Koran
terlaris saat ini. Surya dipilih
karena merupakan
Koran
terlaris di Jawa Timur. Sedangkan Seputar
Indonesia
dipilih
karena letak pemasarannya di daerah Jakarta dan sekitarnya sangat
luas, .
b) Majalah
Pada media promosi majalah,
yang
dipilih adalah majalah Tempo. Majalah Tempo dipilih
karena mengupas tentang keunikan destinasi
wisata di Indonesia.
Panorama,traveler,travelounge
c) Media Luar Ruang
Untuk reklame, iklan dipasang di kota Surabaya, Malang
dan
di daerah Pasuruan dan sekitarnya. Di Surabaya iklan akan di tempatkan pada jalan-jalan
protokol
(tol waru, tol juanda,
pusat kota Surabaya), sedangkan di Malang
akan di tempatkan di perbatasan Kota Malang dengan Pasuruan dan di dekat Alun-alun Kota Malang.
d) Brosur dan Flyer
Berisi pengetahuan secara umum tentang Taman Safari Indonesia II Prigen beserta fasilitasnya. Ditempatkan
di beberapa loket-loket penjualan tiket masuk, agen-agen
travel yang
telah bekerja sama
dengan Taman Safari Indonesia II Prigen, serta hotel-hotel yang juga bekerja sama dengan pihak perusahaan.
e) Iklan pada eskalator
di pusat perbelanjaan
Iklan pada eskalator akan di pasang pada Plaza Tunjungan I, Delta Plaza, Royal Plaza, dan di Malang Town Square (MATOS).
f) Kartu Pos dan
Stiker Maskot
Merupakan media untuk penyebarluasan informasi dalam bentuk kartu pos, stiker maskot
yang dapat
digunakan untuk keperluan konsumen dan
didapatkan secara cuma – cuma,
kecuali stiker maskot.
g) Kalender
Duduk
Kalender duduk merupakan salah satu
iklan yang
akan ditempatkan di beberapa agen travel yang
telah bekerja sama dengan
Taman Safari Indonesia II
Prigen.
BAB III
METODE
PERANCANGAN
Dalam perancangan
strategi promosi Taman
Safari Indonesia II sebagai upaya meningkatkan jumlah
pengunjung, metode
yang digunakan selama proses perancangan adalah observasi, interview atau wawancara,
kuesioner, kepustakaan,
internet, dokumentasi, analisis SWOT, analisis USP, konsep desain, proses desain
dan final desain.
3.1 OBSERVASI
Observasi merupakan teknik paling mendasar dalam teknik penilaian non
testing. Observasi akan menghasilkan data yang merangsang dilakukannya hipotesis
tentative tentang individual dan
meyakinkan hipotesis yang lainnya.
Observasi digunakan karena dibutuhkan data pengamatan secara langsung
di lapangan. Peneliti melibatkan diri secara langsung dengan cara ikut merasakan
suka dan duka dalam memperoleh
sumber data.
(Sugiyono
403)
Observasi
yang efektif melalui pengamatan
secara
jelas,
sadar dan
selengkap mungkin tentang
perilaku
individu sebenarnya dalam keadaan tertentu. Pentingnya observasi adalah kemampuan
dalam menentukan faktor-faktor awal mula perilaku
dan kemampuan
untuk melukiskan secara akurat
reaksi
individu yang
diamati dalam kondisi tertentu. Observasi mungkin
perlu
dilakukan dalam jangka waktu tertentu untuk
menentukan sejauh mana beberapa faktor yang kecil sesuai dengan
desain yang lebih besar.
Pengumpulan data melalui observasi langsung atau dengan pengamatan
langsung
adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada
pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut. Pengamatan baru tergolong
sebagai teknik mengumpulkan data, jika pengamatan
tersebut memiliki kriteria :
Pengamatan digunakan
untuk penelitian dan
telah direncanakan
secara sistematik.
Pengamatan harus berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah
direncanakan.
Pengamatan tersebut dicatat secara sistematis dan
dihubungkan secara proporsium dan bukan dipaparkan sebagai suatu set yang
menarik perhatian saja.
Pengamatan dapat dicek dan di kontrol
atas validitas dan reabilitasnya.
Observasi dilaksanakan di sekitar
Taman Safari Prigen dan juga kota-kota
seperti Malang dan Surabaya untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan.
3.2 INTERVIEW ATAU WAWANCARA
Wawancara digunakan
sebagai keperluan studi pendahuluan
untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga untuk mengetahui hal-hal
yang lebih
mendalam dari
responden. Responden
yang dipakai biasanya dalam jumlah kecil. (Sugiyono 412)
Wawancara merupakan percakapan antara dua orang atau
lebih dan berlangsung antara narasumber dan
pewawancara. Tujuannya adalah untuk
mendapatkan informasi dimana sang pewawancara melontarkan
pertanyaan-
pertanyaan
untuk dijawab oleh
orang yang diwawancarai.
Jenis-jenis wawancara :
Wawancara Bebas
Dalam wawancara bebas, pewawancara bebas
menanyakan apa saja
kepada responden, namun harus
diperhatikan bahwa pertanyaan itu berhubungan dengan data-data yang diinginkan. Jika tidak hati-hati,
kadang-kadang arah pertanyaan tidak terkendali.
Wawancara Terpimpin
Dalam jenis
wawancara ini, pewawancara sudah dibekali dengan
daftar
pertanyaan yang lengkap dan
terinci.
Wawancara Bebas Terpimpin
Pewawancara mengkombinasikan wawancara bebas dengan wawancara terpimpin, yang dalam pelaksanannya pewawancara
sudah membawa pedoman
tentang apa-apa saja yang
akan
ditanyakan secara garis besar.
Wawancara dilakukan terhadap beberapa narasumber dari pihak Taman Safari Prigen
sehingga akan
semakin
menambah
data-data yang terkumpul.
3.3 KUESIONER
Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang disiapkan oleh peneliti dimana tiap
pertanyaannya berkaitan
dengan masalah
penelitian. Kuesioner
tersebut pada
akhirnya diberikan kepada responden
untuk dimintai jawabannya. Beberapa pertanyaan
dari kuesioner tersebut antara
lain bertujuan semakin menambah pengetahuan
dan konsep dari perancangan tersebut semakin
baik dan sempurna.
Kuesioner disebarkan di Surabaya dan Malang, dengan rentang
waktu yang tidak terlampau
jauh.
3.4 KEPUSTAKAAN
Metode ini dilakukan dengan
cara
mencari data dari media cetak seperti jurnal, buku, majalah dan koran.
Fungsi dari kepustakaan adalah
:
Memperdalam
pengetahuan tentang
masalah
yang akan diteliti sehingga dapat menguasai masalah dengan
baik.
Menegaskan kerangka
teoritis
yang
dijadikan landasan
berpikir
dalam menjawab
masalah
penelitian yang
diajukan.
Mempertajam konsep yang akan digunakan sehingga memudahkan
perumusan
hipotesis.
Untuk menghindari terjadinya suatu pengulangan dari suatu
penelitian.
Data-data dari kepustakaan
beberapa diantaranya di dapatkan dari beberapa buku dan
artikel-artikel mengenai Taman Safari Prigen
dan dunia satwa.
3.5 DOKUMENTASI
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia,
dokumentasi didefinisikan
sebagai sesuatu yang tertulis, tercetak atau terekam yang dapat dipakai sebaga i bukti atau keterangan. Menurut
Paul Otlet
pada
International Economic
Conference tahun 1905,
dokumentasi adalah kegiatan khusus
yang berupa pengumpulan,
pengolahan, penyimpanan, penemuan kembali dan penyebaran dokumen. Kegiatan dokumentasi melibatkan kegiatan pengumpulan, pemeriksaan, pemilihan
dokumen sesuai dengan kebutuhan dokumentasi; memungkinkan
isi dokumen dapat di akses; pemrosesan dokumen; mengklasifikasi dan
mengindeks; menyiapkan penyimpanan dokumen;
pencari kembali dan
penyajiannya.
3.6 ANALISIS SWOT (STRENGHT, WEAKNESS, OPPORTUNITIES, and THREATS)
Analisis SWOT
dari perancangan ini
yaitu
menganalisa Taman
Safari
Prigen
serta kompetitor
yang se-bidang
dengan Taman
Safari Prigen
tersebut.
Dengan
memperhitungkan
kekuatan (Strength), kelemahan (Weakness),
peluang
(Opportunities), dan ancaman (Threats),
memungkinkan diketahui bagaimana posisi
permasalahan yang ada di Taman Safari Prigen sehingga akan diperoleh pemecahan masalahnya.
3.7 ANALISIS USP (UNIQUE SELLING PROPOSITION)
USP adalah sebuah marketing
konsep, dimana perusahaan atau organisasi
berusaha mendefinisikan kelebihan perusahaannya di banding kompetitor. Dalam hal
ini
sebagai pembanding Taman Safari Prigen adalah Jawa Timur Park 2 yang
ada
di Malang.
3.8 STRATEGI PERANCANGAN
Strategi perancangan untuk
promosi Taman Safari Prigen menggunakan
tema
natural and family
fun yang mengangkat kesan alami dan kekeluargaan yang sesuai dengan target
audience dari Taman Safari Prigen. Informasi yang
hendak disampaikan bersifat sederhana, yaitu agar konsumen maupun konsumen yang
sudah loyal terhadap Taman Safari Prigen mempunyai kenangan yang
indah tentang tempat tersebut, sehingga informasi yang
disampaikan diharapkan dapat menimbulkan
keloyalitasan konsumen sehingga konsumen tersebut menjadikan Taman
Safari
Prigen
sebagai destinasi wisata mereka.
3.9 KONSEP MEDIA
Media yang
dipilih untuk digunakan dalam perancangan strategi promosi Taman Safari Indonesia II Prigen merupakan media yang mudah dijangkau dan tersebar luas hampir di seluruh masyarakat yang melihat media tersebut. Hal ini dikarenakan setiap manusia mempunyai kebutuhan untuk
rekreasi dalam kehidupan mereka,
baik
untuk sekedar melepas penat maupun sekedar
alternatif liburan. Inilah
yang menyebabkan media penyebaran informasi Taman Safari Prigen harus bersifat umum dan
mampu
dijangkau
oleh khalayak
luas.
3.10 Analisa Produk
Analisa STP (Segmentasi, targeting, Positioning)
Tabel 3.1
Analisa STP kawasan wisata Trawas
STP
|
Kawasan Wisata Trawas
|
|
Demografis
|
Usia
|
(13
- 40) Tahun
|
Gender
|
Pria
dan Wanita
|
|
Pendapatan
|
Rp
1.000.000 s/d 3.000.000
|
|
Siklus
hidup
|
Belum
menikah, menikah
|
|
Pendidikan
|
TK,
SD, SMP, SMA, S1
|
|
Kelas
Sosial
|
Menengah
|
|
|
Gaya
Hidup
|
Tradisional
modern
|
Psikografis
|
Kepribadian
Kelompok
|
Pencinta
alam
Tempat
yang asri, wisata alam dengan unsur edukasi
|
Behavior
|
Manfaat
|
Untuk menarik minat wisatawan lokal maupun asing untuk berkunjung
|
|
Wilayah
|
Indonesia
Barat
|
Georafis
|
Ukuran
|
Kota
sedang – besar
|
|
Iklim
|
Tropis
|
Sumber : Hasil Analisis Data, 2015
A. Segmentasi dan Targeting
1.
Demografis
Usia : 13 – 40 tahun
Gender : Pria dan wanita
Pendapatan : Rp.1.000.000 – 3.000.000,00
Siklus hidup : Belum menikah - menikah belum mempunyai
anak, dan menikah mempunyai anak
Pendidikan : SD-Perguruan tinggi
Kelas social : Menengah
2.
Piskologis
Gaya hidup : Aktifitas padat dan sibuk, suka
menghabiskan waktu libur di rumah dengan menonton tv, senang olah raga dan
membaca, suka menghabiskan waktu luang dengan bersantai bersama keluarga, hang
out dan travelling.
3.
Georafis
Wilayah : Indonesia barat ( jawa timur )
Iklim : Tropis
4.
Behavior
Sikap :
Jenuh terhadap rutinitas sehari-hari diperlukan suatu
penyegaran dengan beristirahat dan menghabiskan waktu menikmati pemandangan
alam yang jauh dari rutinitas.
B. Positioning
Menurut Mark Plus & Co. positioning didefinisikan sebagai
“the strategy for leading your consumers credibily”. Artinya positioning adalah
menyangkut bagaimana kita membangun kepercayaan, keyakinan, dan trust kepada
pelanggan (Kartajaya, 2005). Positioning merupakan hal yang tidak boleh
dilupakan dalam membuat iklan atau media promosi. Positioning dari sebuah
produk yang ditawarkan harus tampak pada iklannya.
Menurut Kotler (1997: 262), positioning adalah suatu tindakan
atau langkah-langkah dari produsen untuk mendesain citra perusahaan dan
penawaran nilai dimana konsumen didalam suatu segmen tertentu mengerti dan
menghargai apa yang dilakukan suatu segmen tertentu, mengerti dan menghargai
apa yang dilakukan suatu perusahaan, dibandingkan dengan pesaingnya.
Positioning adalah suatu proses atau upaya untuk menempatkan
suatu produk, individu, perusahaan, merek atau apa saja dalam alam pikiran
mereka yang dianggap sebagai sasaran atau konsumennya (Kasali, 2007).
3.11 PROSES DESAIN
Proses desain dilakukan sesuai dengan data-data yang
didapat dari observasi, wawancara, kepustakaan, dokumentasi, analisis SWOT, analisis
USP. Dari proses tersebut akan didapat suatu desain yang mempunyai ciri khas dan akan lebih mengena ke khalayak. Proses desain
dilakukan dengan
software-software desain di antaranya adalah Adobe
Photoshop, Adobe Ilustrator,dan Corel Draw.
3.12 FINAL DESAIN
Final desain diserahkan
kepada perusahaan
dengan harapan agar perusahaan mendapatkan suatu kemajuan dalam hal loyalitas
konsumennya, serta
mampumeningkatkan
penjualan secara signifikan.
BAB IV
IMPLEMENTASI KARYA
5.1 DESAIN BROSUR
Gambar 5.1 Brosur
Cover
Gambar 5.2 Brosur Isi
Desain brosur yang berukuran A4 ini disesuaikan dengan keyword yang didapat yaitu natural and family fun. Dicetak dan ditempatkan di antaranya loket- loket penjualan, agen-agen travel, hotel-hotel yang telah bekerja sama dengan Taman
Safari Prigen.
5.2 DESAIN FLYER
Gambar 5.3 Desain Flyer
Desain flyer dibuat dengan konsep yang sama pada desain brosur, dan ditempatkan pada loket-loket penjualan
tiket masuk,
dan agen-agen travel.
Dicetakdenganukuran 21 x 10 cm.
5.3 IKLAN KORAN
Gambar 5.4 Iklan Koran
Iklan koran
ditayangkan
pada
koran Jawa Pos dan penayangannya ada pada
tabel yang terdapat pada bab
ini,
denganukuran90 x 100 mm. Dipilih media massa Jawa Pos karena Jawa Pos merupakan leader di surat kabar dan mempunyai target
yang cukup
jelas serta
mempunyai peran dalam membantu
melestarikan
satwa.
Anggaran pemasangan iklan di Surat
kabar JawaPos
|
|
November 2015
|
|
Jenis Iklan :
|
Display / FC (full color)
|
Ukuran Iklan :
|
90 mm x 100 mm
|
Harga tiap mm :
|
128,500-/mmk
|
Letak kolom :
|
Halaman Advetorial
|
Frekuensi pemuatan perbulan :
|
8 kali tiap hari Kamis dan Jumat
|
|
2 kolom x 90 x
128,500 x 8 =
|
Total tarif sebelum discount :
|
Rp. 185.040.000
|
Discount agency 20% :
|
Rp. 37.008.000
|
PPn 10% :
|
Rp. 148.032.000
|
|
185.040.000 + 148.032.000 =
|
Harga setelah discount :
|
Rp. 199.843.200
|
Netto yang harus dibayarkan :
|
Rp. 199.843.200,00
|
Tabel 5.5 Anggaran Iklan Jawa Pos
5.4 IKLAN MAJALAH
Gambar 5.6 Iklan Majalah
Iklan majalah ditayangkan pada majalah Tempo. Dipilih majalah Tempo karena majalah tersebut
selain memuat tentang bisnis dan politik serta ekonomi,
majalah tersebut sangat peduli terhadap tempat wisata yang berhubun gan dengan
Indonesia.
Tabel 5.7 Rate Card Majalah Tempo
5.5 NEON BOX
Gambar 5.8 Desain Neon Box
Desain neon box ditempatkan
dekat dengan letak
Taman Safari Prigen, berjarak
sekitar
2 km sekitar Taman
Safari Prigen. Berbeda dari desain-desain sebelumnya, background dari neon box tersebut berwana biru
dengan tekstur
loreng
zebra. Dipilih
warna biru karena sifat dari natural.
5.6 POSTCARD
Gambar 5.9 Postcard Depan
Gambar 5.10 Postcard Belakang
Postcard dibuat untuk konsumen setia yang gemar bersurat dan
berkirim
surat kepada kerabat. Ditempatkan
pada loket penjualan tiket dan di toko buku yang ada di kota-kota besar.
5.7 STIKER MASKOT
Gambar 5.11 Desain Stiker
Maskot
Desain stiker maskot dibuat untuk
target
audience anak-anak
yang menggemari hewan-hewan yang lucu
dan penuh warna.
5.8 BILLBOARD
Gambar 5.12 Desain Billboard
Billboard denganukuran
20 x 10 m ini ditempatkan
di tol Waru, pusat kota Surabaya,
perbatasan
Surabaya-Pasuruan, Pasuruan-Malang dan
di dekat Malang
Town
Square (MATOS).
5.9 BANNER
Gambar 5.13 Desain Banner
Banner dicetak dengan ukuran 60 x 160 cm dan ditempatkan di agen-agen travel serta hotel-hotel yang
telah bekerjasama dengan Taman
Safari Prigen,
dan ditempatkan juga di dekat loket penjualan tiket masuk.
5.10 KALENDER DUDUK
Gambar 5.14 Desain Kalender Duduk
Kalender duduk dibuat untuk
para konsumen yang loyal kepada Taman Safari Prigen dan
diberikan secara cuma-Cuma sebagai
merchandise
ketika membeli tiket masuk Taman
Safari Prigen. Dengan tujuan agar
para
konsumen semakin mengingat Taman Safari Prigen sebagai tempat wisata rekreasi alam sekaligus belajar mengenai satwa dan
ikut
membantu melestarikannya.
5.13 ESCALATOR
Gambar 5.17 Desain Eskalator
Desain eskalator ini ditempatkan di mal-mal besar yaitu Malang Town Square (MATOS)
dan Plaza Tunjungan
Surabaya. Mal-mal tersebut dipilih karena merupakan salah satu tempat yang mampu menarik minat pengunjung. Selain itu
di Taman Safari Prigen mempunyai stand
khusus di Plaza Tunjungan Surabaya.
BAB VI
PENUTUP
6.1 KESIMPULAN
Kesimpulan dari perancangan strategi promosi Taman Safari Prigen adalah
sebagai berikut :
1. Berdasarkan data-data yang ada dari hasil observasi, wawancara, serta analisis SWOT dan analsisi USP, hasil perancangan tersebut digunakan untuk
memperkuat brand loyalty dari Taman
Safari Prigen
tersebut.
2. Untuk menggambarkan semua yang ada
di
Taman Safari Prigen
untuk mendukung keloyalitasan pelanggan maka
strategi
promosi
dan
konsep visual yang telah dipilih adalah
natural.
6.2 SARAN
Berdasarkan
penjelasan
perancangan
strategi promosi diatas maka saran yang dapat diberikan untuk
pengembangan perancangan
yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Perancangan strategi promosi Taman Safari Prigen yang dibuat merupakan
strategi promosi yang
belum begitu menyeluruh dan
sempurna
sehingga
perlu dilakukan penyempurnaan, pengembangan dan perbaikan sesuai dengan pembaruan fasilitas dan lain – lain yang
ada
di Taman Safari Prigen.
2. Strategi promosi ini dapat dilakukan secara bertahap dan
mampu dikembangkan lebih lanjut sehingga keseluruhan perancangan tersebut
menjadi sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Morrisan,
M.A.Periklanan.Jakarta:Kencana
Indriyo Gito
Sudarmo (1998:237)
Adji dan Maya, Watono.IMC that sells.Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar