Sabtu, 05 Desember 2015

Resensi Film Branded: Strategi Media Mengusir Kapitalisme di Rusia


Kapitalisme itu yang membuat laki-laki dan perempuan menjadi gendut dan merasa tidak percaya diri kemudian harus rela menjadi calon penderita diabeteshttp://cdncache-a.akamaihd.net/items/it/img/arrow-10x10.png. Kapitalisme itu membuat semua orang memiliki kolesterol tinggi sehingga harus mati karena jantungan. Kapitalisme itu membuat kita menjadi lupa dengan kesadaran absolute, sehingga harus menghalalkan segala cara untuk selalu update dengan semua gadget terbaru.
Paling tidak hal itu yang bisa saya simpulkan dalam film Branded. Film dengan latar belakang kota Moskow di Rusia dan mengisahkan seorang pengusaha advertising yang mengagumi Lenin, bernama Mischa, seorang warga Rusia. Satu lagi, Abby Gibson seorang warga Amerika Serikat yang mengagumi cara Mischa dalam mengiklankan sebuah merek melalui iklan hingga mengilusi semua penduduk Moskow.
Film ini juga bisa jadi mengagendakan marketing propaganda ala komunis untuk mensubordinasikan dominasi kapitalisme yang sangat berjejal melalui produk iklan televisi, bilboard, spanduk, poster dengan kalimat-kalimat yang mengilusi dan mengaburkan kesadaran masyarakat.
Film ini juga mengisahkan bagaimana kondisi kota-kota di Rusia yang tidak penat sebelum kedatangan Mc Donalds, Coca Cola dan Marlboro.Namun, setelah produk Amerika tersebut memasuki ruang-ruang publik Rusia, kesadaran ilusionis mulai mewabah seiring dengan maraknya iklan-iklan melalui televisi, papan-papan reklame raksasa di setiap sudut kota, flyer hingga poster di setiap dinding rumah dan apartemen.
Saking semuanya sudah memiliki kesadaran yang ilusi, Mischa pun memanfaatkan kondisi tersebut dengan membuat sebuah reality show. Reality show tersebut bercerita seorang perempuan yang gendut karena terlalu banyak mengkonsumsi daging dari sebuah restoran cepat saji. Kemudian, dengan merek sebuah produk kosmetik yang ia iklankan, perempuan gendut tersebut bisa kembali langsing. Namun, bukan langsing yang perempuan itu alami, malah berujung dengan koma.
Strategi iklan Mischa pun gagal sehingga ia dituduh bertanggung jawab atas komanya sang perempuan gendut dan ia terusir dari kota Moskow.
Di tempat pengasingannya, ia bak petapa yang mentafakuri kehidupannya dan menjadi seorang penggembala sapi. Menjalani hari-hari sebagai seorang penggembala sapi membuat Mischa, menaruh respek terhadap liberalisasi hewan sebagai makhluk hidup. Pada satu malam, ia mengalami hal semacam mistis dengan sapi-sapinya.
Lantas, kemudian Abby membawa kembali Mischa ke kota Moskow. Namun, setelah mengalami hal-hal aneh dengan sapi-sapi tersebut, Mischa memiliki semacam indera ke enam. Ia bisa melihat makhluk-makhluk aneh dalam setiap orang yang memakan daging dari restoran cepat saji. Ia pun bisa melihat bagaimana bangunan-bangunan restoran yang menyajikan daging, dipenuhi oleh makhluk-makhluk aneh tersebut.
Setiap orang yang mendatangi bangunan tersebut untuk membeli daging, makhluk-makhluk tersebut semakin membesar dan semakin menjulang ke langit.
Mischa pun mempelajari mengenai mekanisme kerja mereka. Sehingga, ia membuat sebuah terobosan dengan kembali membuat sebuah perusahaan advertising. Proyek pertamanya, ia diminta oleh investor dari China untuk membuat sebuah strategi marketing untuk kepentingan iklan restoran vegetarian di kota Moskow yang didominasi oleh restoran-restoran cepat saji asal Amerika Serikat.
Hal itu bukan perkara mudah karena realitas bahwa semua warga Moskow adalah penikmat makanan hewani di restoran-restoran cepat saji.
Namun, ia membuat sebuah iklan radikal tentang bahaya memakan daging akan berujung dengan kematian. Iklannya pun dipasang di setiap penjuru kota melalui papan reklame raksasa, melalui poster, melalui iklan televisi dan media lainnya. Otomatis, chaos pun terjadi. Bahkan, untuk menstabilkan keamanan, Menteri Rusia memakan hamburger dan ditayangkan secara live di semua stasiun televisi. Aksi itu sekaligu menunjukkan bahwa memakan daging itu tidak berujung kematian.
Namun, menariknya, setelah tayangan perdana menteri itu ditayangkan, alhasil, menteri tersebut mati. Otomatis, semua warga Moskow 360 derajat berhenti memakan daging. Pemilik modal restoran-restoran cepat saji pun bangkrut dan para investor dari China yang dalam penglihatan Mischa dalam punggung mereka terdapat monster naga, mulai gencar mendirikan banyak restoran vegetarian.
Awalnya warga Moskow yang merupakan konsumen restoran cepat saji, kini berubah menjadi konsumen makanan vegetarian di restoran milik para pengusaha China tersebut.
Menariknya lagi, setelah menang, Mischa menerapkan syarat agar restoran vegetarian tersebut tidak memasang papan reklame raksasa di setiap penjuru kota dan itu diamini oleh investor China tersebut.
Menariknya, saat ratusan restoran cepat saji tersebut menjelang bangkrut, makhluk-makhluk aneh yang hinggap di bangunan restoran cepat saji tersebut, dihajar habis-habisan oleh makhluk-makhluk naga yang merepresentasikan pengusaha-pengusaha China yang berinvestasi di Moskow dengan ratusan restoran cepat saji.
Merasa berhasil dengan metode tersebut, Mischa pun diminta membuat sebuah iklan produk teknologi agar perusahaan-perusahaan raksasa teknologi asal Amerika Serikat, Apple dan Microsoft, segera angkat kaki dari Moskow.
Dan apa yang terjadi, dengan strategi yang sama seperti mengusir restoran-restoran cepat saji, upaya mengusir Apple dan Microsoft pun berhasil dan Mischa pun menjadi pengusaha perusahaan iklan terkemuka.
Pertama, bagi saya, film ini memberikan pesan bahwa konglomerasi perusahaan-perusahaan dari negara kaya yang mendominasi pasar sebuah negara, harus dihentikan dan setiap perusahaan lain di seluruh dunia, harus bisa bersaing tanpa harus ada pihak yang memonopoli ataupun mengkonglomerasi.
Contohnya, dalam film tersebut, menyindir dominasi Mc Donald, Apple, Microsoft, Coca Cola dan berbagai perusahaan Amerika Serikat lain di Rusia.
Kedua, film ini juga menyiratkan intrik politik tentang hubungan ekonomi dan politik China dengan Rusia yang semakin mesra. Tidak hanya itu, ini juga memberikan pesan bahwa raksasa Asia, China, pada saatnya akan menggeser dominasi Amerika Serika di negara-negara berkembang.

Ketiga, film ini menyiratkan tentang gerakan vegetarianisme. Bahwasanya, makanan-makanan hewani yang kita konsumsi sekarang, justru malah menimbulkan petaka berbagai macam hal
Film ini, sebenarnya bergenre science fiction. Namun, di dalamnya penuh dengan intrik politik dan ekonomi. Selain itu, film ini juga sebenarnya tentang strategi marketing__tentang bagaimana menyingkirkan pesaing dalam satu ranah bisnis.

Sehingga, bagi mereka yang bekerja di dunia media, film ini layak untuk ditonton.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar