Kapitalisme
itu yang membuat laki-laki dan perempuan menjadi gendut dan merasa tidak
percaya diri kemudian harus rela menjadi calon penderita diabetes.
Kapitalisme itu membuat semua orang memiliki kolesterol tinggi sehingga harus
mati karena jantungan. Kapitalisme itu membuat kita menjadi lupa dengan
kesadaran absolute, sehingga harus menghalalkan segala cara untuk selalu update
dengan semua gadget terbaru.
Paling tidak
hal itu yang bisa saya simpulkan dalam film Branded. Film dengan latar belakang
kota Moskow di Rusia dan mengisahkan seorang pengusaha advertising yang
mengagumi Lenin, bernama Mischa, seorang warga Rusia. Satu lagi, Abby Gibson
seorang warga Amerika Serikat yang mengagumi cara Mischa dalam mengiklankan
sebuah merek melalui iklan hingga mengilusi semua penduduk Moskow.
Film ini
juga bisa jadi mengagendakan marketing propaganda ala komunis untuk
mensubordinasikan dominasi kapitalisme yang sangat berjejal melalui produk
iklan televisi, bilboard, spanduk, poster dengan kalimat-kalimat yang mengilusi
dan mengaburkan kesadaran masyarakat.
Film ini
juga mengisahkan bagaimana kondisi kota-kota di Rusia yang tidak penat sebelum
kedatangan Mc Donalds, Coca Cola dan Marlboro.Namun, setelah produk Amerika
tersebut memasuki ruang-ruang publik Rusia, kesadaran ilusionis mulai mewabah
seiring dengan maraknya iklan-iklan melalui televisi, papan-papan reklame
raksasa di setiap sudut kota, flyer hingga poster di setiap dinding rumah dan
apartemen.
Saking
semuanya sudah memiliki kesadaran yang ilusi, Mischa pun memanfaatkan kondisi
tersebut dengan membuat sebuah reality show. Reality show tersebut bercerita
seorang perempuan yang gendut karena terlalu banyak mengkonsumsi daging dari
sebuah restoran cepat saji. Kemudian, dengan merek sebuah produk kosmetik yang
ia iklankan, perempuan gendut tersebut bisa kembali langsing. Namun, bukan
langsing yang perempuan itu alami, malah berujung dengan koma.
Strategi
iklan Mischa pun gagal sehingga ia dituduh bertanggung jawab atas komanya sang
perempuan gendut dan ia terusir dari kota Moskow.
Di tempat
pengasingannya, ia bak petapa yang mentafakuri kehidupannya dan menjadi seorang
penggembala sapi. Menjalani hari-hari sebagai seorang penggembala sapi membuat
Mischa, menaruh respek terhadap liberalisasi hewan sebagai makhluk hidup. Pada
satu malam, ia mengalami hal semacam mistis dengan sapi-sapinya.
Lantas,
kemudian Abby membawa kembali Mischa ke kota Moskow. Namun, setelah mengalami
hal-hal aneh dengan sapi-sapi tersebut, Mischa memiliki semacam indera ke enam.
Ia bisa melihat makhluk-makhluk aneh dalam setiap orang yang memakan daging
dari restoran cepat saji. Ia pun bisa melihat bagaimana bangunan-bangunan
restoran yang menyajikan daging, dipenuhi oleh makhluk-makhluk aneh tersebut.
Setiap orang
yang mendatangi bangunan tersebut untuk membeli daging, makhluk-makhluk
tersebut semakin membesar dan semakin menjulang ke langit.
Mischa pun
mempelajari mengenai mekanisme kerja mereka. Sehingga, ia membuat sebuah
terobosan dengan kembali membuat sebuah perusahaan advertising. Proyek
pertamanya, ia diminta oleh investor dari China untuk membuat sebuah strategi
marketing untuk kepentingan iklan restoran vegetarian di kota Moskow yang
didominasi oleh restoran-restoran cepat saji asal Amerika Serikat.
Hal itu
bukan perkara mudah karena realitas bahwa semua warga Moskow adalah penikmat
makanan hewani di restoran-restoran cepat saji.
Namun, ia
membuat sebuah iklan radikal tentang bahaya memakan daging akan berujung dengan
kematian. Iklannya pun dipasang di setiap penjuru kota melalui papan reklame
raksasa, melalui poster, melalui iklan televisi dan media lainnya. Otomatis,
chaos pun terjadi. Bahkan, untuk menstabilkan keamanan, Menteri Rusia memakan
hamburger dan ditayangkan secara live di semua stasiun televisi. Aksi itu
sekaligu menunjukkan bahwa memakan daging itu tidak berujung kematian.
Namun,
menariknya, setelah tayangan perdana menteri itu ditayangkan, alhasil, menteri
tersebut mati. Otomatis, semua warga Moskow 360 derajat berhenti memakan
daging. Pemilik modal restoran-restoran cepat saji pun bangkrut dan para
investor dari China yang dalam penglihatan Mischa dalam punggung mereka
terdapat monster naga, mulai gencar mendirikan banyak restoran vegetarian.
Awalnya
warga Moskow yang merupakan konsumen restoran cepat saji, kini berubah menjadi
konsumen makanan vegetarian di restoran milik para pengusaha China tersebut.
Menariknya
lagi, setelah menang, Mischa menerapkan syarat agar restoran vegetarian
tersebut tidak memasang papan reklame raksasa di setiap penjuru kota dan itu
diamini oleh investor China tersebut.
Menariknya,
saat ratusan restoran cepat saji tersebut menjelang bangkrut, makhluk-makhluk
aneh yang hinggap di bangunan restoran cepat saji tersebut, dihajar
habis-habisan oleh makhluk-makhluk naga yang merepresentasikan
pengusaha-pengusaha China yang berinvestasi di Moskow dengan ratusan restoran
cepat saji.
Merasa
berhasil dengan metode tersebut, Mischa pun diminta membuat sebuah iklan produk
teknologi agar perusahaan-perusahaan raksasa teknologi asal Amerika Serikat,
Apple dan Microsoft, segera angkat kaki dari Moskow.
Dan apa yang
terjadi, dengan strategi yang sama seperti mengusir restoran-restoran cepat
saji, upaya mengusir Apple dan Microsoft pun berhasil dan Mischa pun menjadi
pengusaha perusahaan iklan terkemuka.
Pertama,
bagi saya, film ini memberikan pesan bahwa konglomerasi perusahaan-perusahaan
dari negara kaya yang mendominasi pasar sebuah negara, harus dihentikan dan
setiap perusahaan lain di seluruh dunia, harus bisa bersaing tanpa harus ada
pihak yang memonopoli ataupun mengkonglomerasi.
Contohnya,
dalam film tersebut, menyindir dominasi Mc Donald, Apple, Microsoft, Coca Cola
dan berbagai perusahaan Amerika Serikat lain di Rusia.
Kedua, film ini juga menyiratkan intrik politik tentang hubungan ekonomi dan
politik China dengan Rusia yang semakin mesra. Tidak hanya itu, ini juga
memberikan pesan bahwa raksasa Asia, China, pada saatnya akan menggeser
dominasi Amerika Serika di negara-negara berkembang.
Ketiga, film
ini menyiratkan tentang gerakan vegetarianisme. Bahwasanya, makanan-makanan
hewani yang kita konsumsi sekarang, justru malah menimbulkan petaka berbagai
macam hal
Film ini,
sebenarnya bergenre science fiction. Namun, di dalamnya penuh dengan intrik
politik dan ekonomi. Selain itu, film ini juga sebenarnya tentang strategi
marketing__tentang bagaimana menyingkirkan pesaing dalam satu ranah bisnis.
Sehingga,
bagi mereka yang bekerja di dunia media, film ini layak untuk ditonton.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar